Ciri-Ciri Orang Terkena Bipolar Stres
Ilustrasi Stres. Foto: Pixabay.com |
Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis antara episode depresi dan episode mania atau hipermania. Bipolar juga sering kali dikaitkan dengan stres panjang yang dapat mempengaruhi pengalaman individu yang mengalaminya. Dalam tulisan ini, kita akan membahas ciri-ciri orang yang mungkin sudah terkena bipolar akibat stres panjang, lengkap dengan contohnya.
1. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem:
Orang yang terkena bipolar stres panjang sering mengalami perubahan suasana hati yang drastis antara periode depresi yang dalam dan periode mania yang tinggi. Contohnya, seseorang mungkin mengalami periode depresi yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati, dan energi yang rendah. Namun, kemudian mereka dapat beralih ke periode mania dengan gejala seperti kegembiraan berlebihan, energi berlebih, serta impulsivitas yang meningkat.
Baca juga: 10 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik yang Patut Dicoba
2. Gangguan Tidur:
Orang dengan bipolar stres panjang cenderung mengalami gangguan tidur yang serius. Mereka dapat mengalami insomnia selama periode mania, di mana mereka merasa cukup berenergi bahkan tanpa tidur yang cukup. Sebaliknya, selama periode depresi, mereka mungkin mengalami hipersomnia, yaitu tidur yang berlebihan.
3. Perubahan Pola Pikir dan Perilaku:
Ciri lainnya adalah perubahan pola pikir dan perilaku yang signifikan. Selama episode mania, seseorang mungkin memiliki ide-ide besar yang tidak realistis, berbicara dengan cepat, serta sulit berkonsentrasi. Sementara itu, selama periode depresi, mereka mungkin merasa sangat rendah diri, meragukan diri sendiri, dan merasa kesulitan untuk mengambil keputusan.
4. Peningkatan Energi yang Tidak Wajar:
Selama periode mania, individu dengan bipolar stres panjang mungkin memiliki peningkatan energi yang tidak wajar. Mereka dapat merasa begitu bertenaga sehingga mereka mengambil banyak tugas atau proyek sekaligus tanpa merasa lelah. Contohnya, seseorang mungkin memutuskan untuk bekerja lembur secara terus-menerus dan bahkan tidak tidur untuk beberapa hari.
5. Tingkat Aktivitas yang Meningkat:
Selain energi yang berlebihan, mereka cenderung memiliki tingkat aktivitas yang meningkat selama periode mania. Mereka mungkin merasa tidak sabar, tergesa-gesa, dan ingin terlibat dalam banyak hal secara bersamaan. Contohnya, seseorang mungkin mulai merencanakan proyek-proyek besar, berpartisipasi dalam banyak acara sosial, dan mungkin juga berbelanja secara impulsif.
Baca juga: Top 10 Novel Rekomendasi Kisah Cinta
6. Kesulitan dalam Hubungan Sosial:
Bipolar stres panjang dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang. Selama periode mania, individu mungkin menjadi sangat ekspansif dan berbicara terus-menerus, yang dapat mengganggu orang lain. Sementara itu, selama periode depresi, mereka mungkin menarik diri dan merasa sulit untuk terlibat dalam interaksi sosial.
7. Perubahan Berat Badan yang Signifikan:
Perubahan berat badan yang tiba-tiba dan signifikan juga bisa menjadi ciri bipolar stres panjang. Seseorang mungkin mengalami peningkatan berat badan selama periode mania karena kebiasaan makan yang impulsif, sementara selama periode depresi, mereka mungkin kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang cepat.
8. Gangguan Konsentrasi:
Orang dengan bipolar stres panjang seringkali mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi dan fokus. Hal ini bisa terjadi baik selama periode mania maupun depresi. Mereka mungkin menjadi lupa atau merasa sulit untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi lebih lama.
9. Perubahan Aktivitas Seksual:
Selama episode mania, individu mungkin mengalami peningkatan dorongan seksual dan perilaku seksual yang lebih impulsif. Sementara itu, selama episode depresi, dorongan seksual mereka cenderung menurun.
10. Gangguan Keuangan dan Pengeluaran Berlebihan:
Ketika sedang dalam episode mania, seseorang dengan bipolar stres panjang dapat menghabiskan uang dengan cara yang impulsif dan tidak terkendali. Mereka mungkin membuat keputusan pembelian yang tidak rasional dan mengabaikan konsekuensi finansial jangka panjang.
Baca juga: 10 Ide Bisnis dari Menulis Buku: Kreatif dan Menguntungkan
11. Pemikiran tentang Bunuh Diri:
Orang yang mengalami bipolar stres panjang juga berisiko tinggi untuk memiliki pemikiran tentang bunuh diri, terutama selama periode depresi. Mereka mungkin merasa putus asa, tanpa harapan, dan merasa bahwa hidup tidak memiliki arti.
Dalam kesimpulan, bipolar stres panjang adalah kondisi serius yang memengaruhi suasana hati, energi, pola tidur, dan perilaku seseorang. Ciri-ciri yang telah dijelaskan di atas adalah petunjuk potensial bahwa seseorang mungkin mengalami gangguan bipolar yang dipicu oleh stres panjang. Penting untuk mencari bantuan profesional jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala ini, karena diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola kondisi tersebut dan meningkatkan kualitas hidup.